Kusta, frambusia, kaki gajah, demam keong (schistosomiasis), dan cacingan merupakan Penyakit Tropis Terabaikan atau Neglected Tropical Disease (NTDs) yang menjadi perhatian dalam pemerintah untuk dieliminasi tahun ini. Diketahui, penyakit Tropis Terabaikan merupakan penyakit menular yang diderita oleh orang orang dengan taraf hidup rendah dan minim perhatian. Menurut WHO, secara global terdapat 21 Penyakit Tropis Terabaikan atau NTD yang disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit. “NTD menyebabkan tingginya angka kesakitan, kecacatan, dan stigma, terutama mempengaruhi populasi yang paling miskin dan marjinal, termasuk anak anak, perempuan, dan lansia,” ujar Deputy WHO Representative to Indonesia Momoe Takeuchi dalam sambutannya pada Neglected Tropical Disease (NTDs) Day 2024.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Maria Endang Sumiwi, mewakili Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu, menjelaskan, di Indonesia terdapat 8 dari 21 Penyakit Tropis Terabaikan di antaranya kusta, frambusia, kecacingan, filariasis atau kaki gajah, dan schistosomiasis atau demam keong. Pada tahun 2023, kasus baru kusta dilaporkan sebanyak 14.376, dengan 11 provinsi dan 124 kabupaten/kota memiliki prevalensi di atas 1 orang per 10.000 penduduk. Sementara itu, ditemukan 69 kasus baru frambusia atau penyakit kulit menular menahun yang kambuhan di tahun 2024, tersebar di Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Papua Tengah.
Fokus Eliminasi Penyakit Tropis, Dinkes Mahulu Harapkan Peran Serta Masyarakat Lima Hal Ini Jadi Fokus Dalam Penanganan Penyakit Arbovirus Anisa Bahar Gagal Duduk Jadi Anggota DPR RI, Kini Fokus Kerja Kembalikan Modal Kampanye Rp 5 Miliar
Kursi di Senayan Sudah Menanti, Verrell Bramasta Tinggalkan Dunia Hiburan, Fokus Jadi Anggota DPR RI Siklon Tropis Megan Ternyata jadi Penyebab Cuaca Ekstrem di Ambon Berbagi Peran Mewujudkan Eliminasi TBC
Sering Terabaikan, Amanda da'Costa Olah Buah Tomi tomi Jadi Selai Memasuki Ramadan 2024, Waspada Minum Air Kelapa saat Berbuka, Bahaya Bagi yang Punya 5 Penyakit Ini Hingga 2023, terdapat 158 kabupaten/kota berstatus bebas frambusia, terdiri atas 10 daerah endemis dan 148 daerah non endemis.
Sementara pada 2024, terdapat 99 kabupaten/kota yang lolos asesmen eradikasi frambusia dan berhak menerima Sertifikat Bebas Frambusia. “Hingga saat ini, terdapat 6 provinsi yang sudah 100 persen kabupaten/kota nya bebas frambusia, yaitu provinsi Lampung, Banten, Jateng, Bali, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur,” ujar Dirjen Endang. Sementara itu, eliminasi filariasis sudah dilakukan secara bertahap di 236 kabupaten/kota endemis.
Sampai 2023, sebanyak 37 kabupaten/kota telah dinyatakan eliminasi filariasis dan menerima sertifikat dari Menteri Kesehatan. Selain itu, 3 kabupaten menerima sertifikat eliminasi pada peringatan NTDs Day 2024, yakni Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Mukomuko, dan Kabupaten Keerom. Adapun, schistosomiasis atau penyakit demam keong hanya ditemukan di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Poso dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Mengenai Penyakit Tropis Terabaikan seperti cacingan, pemerintah memberikan perhatian besar dan mengajak seluruh kabupaten/kota untuk bersama sama menurunkan angka prevalensi cacingan menjadi kurang dari 10 persen.
“Demikian juga dengan cacingan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota, menjadi tugas kita bersama untuk menurunkan angka prevalensi cacingan menjadi kurang dari 10 persen,” imbau Dirjen Endang. Untuk dapat mengeliminasi berbagai Penyakit Tropis Terabaikan diharapkan kepala daerah dapat menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat. Berbagai penyakit tropis terabaikan dapat dieliminasi jika masyarakat dapat menjaga lingkungan sehingga berbagai hewan dan binatang yang ada di lingkungan tidak membawa virus, bakteri, atau patogen penyakit. “Memang, cara yang paling bagus dan paling benar, walaupun susah, adalah jaga lingkungannya. Kalau lingkungannya nggak banyak nyamuk, segala penyakit yang dibawa nyamuk pasti menurun,” ujar Menkes Budi. Menkes Budi juga menyampaikan, upaya eradikasi dan eliminasi Penyakit Tropis Terabaikan merupakan program kesehatan berkelanjutan yang tidak dapat selesai dalam satu atau dua tahun. Upaya mengeliminasi penyakit penyakit tersebut membutuhkan komitmen bersama untuk menjaga kesehatan lingkungan.
“Lingkungan bersih apa aja? Rajin cuci tangan sebelum makan, buang air besar jangan sembarangan, kemudian kalau jalan jalan di luar pakai sandal, terutama anak anak. Kemudian, kalau ada genangan air yang bisa jadi sarang nyamuk itu dibersihkan. Nah, harusnya kalau itu beres, turun jauh tuh NTD nya,” kata Menkes Budi. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.